KOMPAS.TV - Selama puluhan tahun menjadi seorang petani, Safwandi hanya mengenal pertanian trandisional saja. Menurutnya bertani hanya merupakan pekerjaan warisan, belum terbayangkan kalau hasil pertanian menggunakan internet bisa menghasilkan berlipat-lipat, baginya sinyal selular baru hanya sebatas sinyal komunikasi. Safwandi pun mengungkapkan "untuk memperoleh sinyal yang baik itu kita mencarinya di pasar atau sekitar 2 kilo."
Desa Weh merupakan desa penghasil kemiri, meski hanya 2 kilometer jarak dari pusat Kota Aceh, namun desa tersebut tidak ada jaminan untuk mendapatkan sinyal dengan baik akibatnya harga jual petani kemiri pun kacau.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/434705/penjualan-kemiri-kami-terhambat-sinyal-komunikasi-berkas-kompas